Jumat, 22 Februari 2013

ulangan harian

ulangan harian




Sistem Pernapasan Manusia

Tanpa bernapas, manusia akan mati dalam hitungan menit. Sel-sel dan jaringan tubuh akan lumpuh karena tidak memperoleh energi untuk hidup serta beraktivitas. Jadi, ketika kita sedang menghirup udara, sebenarnya kita berjuang untuk bertahan hidup.

Pada saat bernapas, kita menghirup udara atau inspirasi dan menghembuskan udara atau ekspirasi. Saat udara memasuki paru-paru, terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbon dioksida pada permukaan alveolus. Proses ini disebut dengan respirasi eksternal. Selanjutnya, saat gas oksigen dibawa oleh darah dan mencapai jaringan tubuh, terjadi pertukaran gas oksigen dari darah deng

n karbon dioksida dari cairan jaringan. Proses ini disebut dengan respirasi internal.

  1. Alat-Alat Respirasi Manusia

a. Rongga Hidung

Rongga hidung merupakan tempat pertama kali udara masuk. Udara yang masuk akan disaring dengan rambut rongga hidung dan dihangatkan diruang nasal.

b. Faring

Faring merupakan daerah pertemuan antara saluran makanan dengan saluran pernapasan. Pada faring terdapat katup penutup yang disebut dengan uvula atau anak tekak.

c. Laring

Laring merupakan daerah pangkal batang tenggorokan. Laring terdiri atas kepingan tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh epiglotis. Pada pangkal tenggorok ini pula terdapat pita suara.

d. Trakea

Trakea atau batang tenggorok, merupakan saluran respirasi


berbentuk pipa yang terdiri dari gelang-gelang tulang rawan dengan panjang sekitar 10 cm.

e. Paru-paru

Paru-paru dibungkus oleh selaput yang disebut dengan pleura, Pada paru-paru kanan terdapat tiga lobus, dan paru-paru kiri terdapat dua lobus. Setiap lobus terdiri dari lobulus-lobulus dan berujung sampai ke alveolus.

f. Alveolus

Alveolus merupakan ujung dari saluran pernapasan yang dibangun oleh epitel skuamosa sederhana. Alveolus memiliki dinding yang sangat tipis dan elastis. Pada permukaan luarnya terdapat banyak kapiler darah sehingga memungkinkan pertukaran oksigen dan karbon dioksida secara difusi.Pada paru-paru terdapat kurang lebih 300 juta alveolus.

  2. Mekanisme Pernapasan

a. Pernapasan dada

Pada saat inspirasi, otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat dan volume rongga dasar membesar. Tekanan udara dalam rongga dada menjadi lebih kecil dibandingkan dengan tekanan udara luar sehingga udara masuk ke dalam rongga dada. Pada saat ekspirasi, otot antar tulang rusuk kembali relaksasi sehingga rongga dada menyempit dan udara terdorong untuk keluar.

b. Pernapasan perut

Pada saat inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar dan volume rongga dada membesar. Tekanan udara dalam rongga dada mengecil sehingga udara masuk ke dalam rongga dada. Pada saat ekspirasi, otot diafragma kembali relaksasi yang mengakibatkan rongga dada menyempit dan udara terdorong keluar.

  3. Pertukaran gas di dalam tubuh

Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida tidak hanya terjadi pada paru-paru, namun juga terjadi pada cairan jaringan.

a. Respirasi eksternal

Respirasi ekternal berhubungan dengan pertukaran gas antara alveoulus dengan kapiler darah. Sebagian karbon dioksida yang diangkut plasma darah berupa ion bikarbonat, sedangkan sisanya berupa karbon dioksida bebas yang segera berdifusi keluar tubuh. Setelah mendapat ion hidrogen dari HHb, ion bikarbonat berubah menjadi asam karbonat. Selanjutnya, asam karbonat terurai menjadi air dan karbon dioksida.

Darah yang masuk pada kapiler paru-paru mengandung sedikit oksigen. Sedangkan pada ruang alveolus mengandung banyak oksigen. Oleh karena itu, oksigen segera berdifusi dan masuk ke dalam sel darah merah dan diikat oleh hemoglobin menjadi oksihemoglobi




a. Respirasi eksternal

Respirasi ekternal berhubungan dengan pertukaran gas antara alveoulus dengan kapiler darah. Sebagian karbon dioksida yang diangkut plasma darah berupa ion bikarbonat, sedangkan sisanya berupa karbon dioksida bebas yang segera berdifusi keluar tubuh. Setelah mendapat ion hidrogen dari HHb, ion bikarbonat berubah menjadi asam karbonat. Selanjutnya, asam karbonat terurai menjadi air dan karbon dioksida.

Darah yang masuk pada kapiler paru-paru mengandung sedikit oksigen. Sedangkan pada ruang alveolus mengandung banyak oksigen. Oleh karena itu, oksigen segera berdifusi dan masuk ke dalam sel darah merah dan diikat oleh hemoglobin menjadi oksihemoglobin.


sumber:w.blogger.com/blogger.g?blogID=3907104799811638589#editor/target=post;postID=739295300172128593


























































Kamis, 24 Januari 2013

                                                           ELANG DAN KALKUN

Elang dan Kalkun

Konon di satu saat yang telah lama berlalu, Elang dan Kalkun adalah burung yang menjadi teman yang baik. Dimanapun mereka berada, kedua teman selalu pergi bersama-sama. Tidak aneh bagi manusia untuk melihat Elang dan Kalkun terbang bersebelahan melintasi udara bebas.
Satu hari ketika mereka terbang, Kalkun berbicara pada Elang, “Mari kita turun dan mendapatkan sesuatu untuk dimakan. Perut saya sudah keroncongan nih!”. Elang membalas, “Kedengarannya ide yang bagus”.
Jadi kedua burung melayang turun ke bumi, melihat beberapa binatang lain sedang makan dan memutuskan bergabung dengan mereka. Mereka mendarat dekat dengan seekor Sapi. Sapi ini tengah sibuk makan jagung,namun sewaktu memperhatikan bahwa ada Elang dan Kalkun sedang berdiri dekat dengannya, Sapi berkata, “Selamat datang, silakan cicipi jagung manis ini”.
Ajakan ini membuat kedua burung ini terkejut. Mereka tidak biasa jika ada binatang lain berbagi soal makanan mereka dengan mudahnya. Elang bertanya, “Mengapa kamu bersedia membagikan jagung milikmu bagi kami?”. Sapi menjawab, “Oh, kami punya banyak makanan disini. Tuan Petani memberikan bagi kami apapun yang kami inginkan”. Dengan undangan itu, Elang dan Kalkun menjadi terkejut dan menelan ludah. Sebelum selesai, Kalkun menanyakan lebih jauh tentang Tuan Petani. Sapi menjawab, “Yah, dia menumbuhkan sendiri semua makanan kami. Kami sama sekali tidak perlu bekerja untuk makanan”. Kalkun tambah bingung, “Maksud kamu, Tuan Petani itu memberikan padamu semua yang ingin kamu makan?”. Sapi menjawab, “Tepat sekali!. Tidak hanya itu, dia juga memberikan pada kami tempat untuk tinggal.” Elang dan Kalkun menjadi syok berat!. Mereka belum pernah mendengar hal seperti ini. Mereka selalu harus mencari makanan dan bekerja untuk mencari naungan.
Ketika datang waktunya untuk meninggalkan tempat itu, Kalkun dan Elang mulai berdiskusi lagi tentang situasi ini. Kalkun berkata pada Elang, “Mungkin kita harus tinggal di sini. Kita bisa mendapatkan semua makanan yang kita inginkan tanpa perlu bekerja. Dan gudang yang disana cocok dijadikan sarang seperti yang telah pernah bangun. Disamping itu saya telah lelah bila harus selalu bekerja untuk dapat hidup.”
Elang juga goyah dengan pengalamaini, “Saya tidak tahu tentang semua ini. Kedengarannya terlalu baik untuk diterima. Saya menemukan semua ini sulit untuk dipercaya bahwa ada pihak yang mendapat sesuatu tanpa mbalan. Disamping itu saya lebih suka terbang tinggi dan bebas mengarungi langit luas. Dan bekerja untuk menyediakan makanan dan tempat bernaung tidaklah terlalu buruk. Pada kenyataannya, saya menemukan hal itu sebagai tantangan menarik”. Akhirnya, Kalkun memikirkan semuanya dan memutuskan untuk menetap dimana ada makanan gratis dan juga naungan. Namun Elang memutuskan bahwa ia amat mencintai kemerdekaannya dibanding menyerahkannya begitu saja. Ia menikmati tantangan rutin yang membuatnya hidup. Jadi setelah mengucapkan selamat berpisah untuk teman lamanya Si Kalkun, Elang menetapkan penerbangan untuk petualangan baru yang ia tidak ketahui bagaimana ke depannya.
Semuanya berjalan baik bagi Si Kalkun. Dia makan semua yang ia inginkan. Dia tidak pernah bekerja. Dia bertumbuh menjadi burung gemuk dan malas. Namun suatu hari dia mendengar istri Tuan Petani menyebutkan bahwa Hari raya Thanks giving akan datang beberapa hari lagi dan alangkah indahnya jika ada hidangan Kalkun panggang untuk makan malam. Mendengar hal itu, Si Kalkun memutuskan sudah waktunya ini, “Saya tidak tahu tentang semua ini. Kedengarannya terlalu baik untuk diterima. Saya menemukan semua ini sulit untuk dipercaya bahwa ada pihak yang mendapat sesuatu tanpa mbalan. Disamping itu saya lebih suka terbang tinggi dan bebas mengarungi langit luas. Dan bekerja untuk menyediakan makanan dan tempat bernaung tidaklah terlalu buruk. Pada kenyataannya, saya menemukan hal itu sebagai tantangan menarik”. Akhirnya, Kalkun memikirkan semuanya dan memutuskan untuk menetap dimana ada makanan gratis dan juga naungan. Namun Elang memutuskan bahwa ia amat mencintai kemerdekaannya dibanding menyerahkannya begitu saja. Ia menikmati tantangan rutin yang membuatnya hidup. Jadi setelah mengucapkan selamat berpisah untuk teman lamanya Si Kalkun, Elang menetapkan penerbangan untuk petualangan baru yang ia tidak ketahui bagaimana ke depannya.
Semuanya berjalan baik bagi Si Kalkun. Dia makan semua yang ia inginkan. Dia tidak pernah bekerja. Dia bertumbuh menjadi burung gemuk dan malas. Namun suatu hari dia mendengar istri Tuan Petani menyebutkan bahwa Hari raya Thanks giving akan datang beberapa hari lagi dan alangkah indahnya jika ada hidangan Kalkun panggang untuk makan malam. Mendengar hal itu, Si Kalkun memutuskan sudah waktunya untuk pergi dari pertanian itu dan bergabung kembali dengan teman baiknya, si Elang. Namun ketika dia berusaha untuk terbang, dia menemukan bahwa ia telah tumbuh terlalu gemuk dan malas. Bukannya dapat terbang, dia justru hanya bisa mengepak-ngepakkan sayapnya. Akhirnya di Hari Thanks giving keluarga Tuan Petani duduk bersama menghadapi panggang daging Kalkun besar yang sedap.
Ketika anda menyerah pada tantangan hidup dalam pencarian keamanan, anda mungkin sedang menyerahkan kemerdekaan anda…Dan Anda akan menyesalinya setelah segalanya berlalu dan tidak ada KESEMPATAN lagi…
sumber:   http://www.emotivasi.com/2008/08/31/elang-dan-kalkun/